Resort Based Management (RBM) merupakan salah satu kebijakan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia yang ditargetkan dapat diimplementasikan disemua UPT Taman Nasional pada Tahun 2014. Resort merupakan garda terdepan dalam sebuah pengelolaan taman nasional. Orang-orang yang berada di resort harus berhubungan langsung dengan masyarakat, baik itu masyarakat yang tinggal didalam atau disekitar taman nasional, maupun masyarakat yang melakukan kegiatan-kegiatan illegal didalam sebuah kawasan konservasi, seperti pengambilan biota yang dilindungi, illegal fishing dan destruktif fising yang mengancam kerusakan terumbu karang. Resort harus dilibatkan secara penuh dalam sebuah perencanaan, pelaksanaan dan monitoring sebuah kegiatan/program di taman nasional.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah terwujudnya suatu kerangka
program kegiatan pengelolaan kawasan konservasi yang menjadikan resort
sebagai titik awal dari tercapaianya visi misi, tujuan serta sasaran
suatu pengelolaan taman nasional secara optimal.
Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 29 april s/d 1 mei
2013 dengan peserta sejumlah 24 orang petugas lapangan dari 8 resort di
Taman Nasional Taka Bonerate. Bertindak sebagai narasumber adalah Bapak
Nurman Hakim dari Direktorat KKBHL dan Bapak Wahyu Murdyatmaka dari
Taman Nasional Alas Purwo.
Tersajinya dan terpetakannya data-data potensi kawasan (sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya) serta kondisi sosial ekonomi masyarakat ke
dalam suatu sistem database berbasis RBM dapat menjadi bahan referensi
yang akurat dalam perencanan & pengelolaan TNTBR.
