Pemberdayaan Berbasis Gender di TN Taka Bonerate

Keberhasilan pembangunan kawasan konservasi sangat ditentukan oleh sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestariannya. Untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi tersebut dilakukan pemberdayaan masyarakat yang terkait dengan pelestarian fungsi kawasan konservasi ke arah kemandirian. Pemberdayaan masyarakat ini ditujukan bukan sekedar untuk mengamankan kawasan konservasi dari kerusakan, melainkan bertujuan untuk terus menerus menumbuh-kembangkan kesadaran dan meningkatkan kemampuan/kapasitas masyarakat agar berpartisipasi dalam pembangunan kawasan konservasi secara lestari tanpa melupakan sisi kesejahteraan masyarakat.

Prodak Dari Ikan “KUP Melati Desa Tambuna”

Partwisipasi dalam pembangunan kawasan konservasi khususnya di TN Taka Bonerate bukan hanya menyasar kepada kelompok laki-laki nelayan. Perempuan juga merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan kawasan konservasi. Kehidupan nelayan yang lekat dengan keterbatasan ekonomi dan ketidakpastian penghasilan mendorong para istri dan anak perempuan nelayan untuk turut berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga mereka, khususnya pada aktivitas pasca penangkapan. Oleh karena itu dibutuhkan statergi pemberdayaan yang tepat sasaran untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, tidak hanya laki-laki tetapi juga kaum perempuan.

Pembinaan dari Tim Penyuluh Balai TNTBR

Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di TN Taka Bonerate adalah dengan melalui pembentukan kelompok yang memiliki arti/nilai ekonomi bagi kelompok masyarakat sehingga mereka sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan kawasan TN Taka Bonerate sebagai sumber pendapatan mereka, dan pada akhirnya diharapkan akan memberi dampak kepada masyarakat lain di sekitarnya untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan. Sejak tahun 2012, Balai TN Taka Bonerate membentuk dan melakukan pendampingan serta pembinaan kepada kelompok masyarakat  berbasis gender, yaitu para perempuan / istri nelayan. Mereka diberikan pelatihan dan dibina untuk membentuk dan mengembangkan Kelompok Usaha Produktif (KUP). Salah satu Kelompok yang menjadi binaan Balai TN Taka Bonerate adalah KUP Melati Desa Tambuna. Kelompok ini memanfaatkan ikan hasil tangkapan nelayan lokal untuk diolah menjadi produk makanan hasil perikanan yang awet dan tahan lama, yaitu kerupuk ikan.

Pengemasan Prodak untuk lebih menarik

Pada tanggal 26 Maret 2019, Penyuluh Kehutanan Balai TN Taka Bonerate kembali melakukan pendampingan dan pembinaan kelompok kepada KUP Melati Desa Tambuna. Kelompok yang saat ini beranggotakan 12 orang istri nelayan ini telah mampu memproduksi hingga ribuan bungkus/kemasan kerupuk dalam 1 (satu) bulan. Ibu H. Khalifah sebagai ketua kelompok menuturkan bahwa dia dan kelompok nya mampu mengolah rata-rata 10 kg ikan menjadi 200 bungkus/kemasan kerupuk dalam sehari. Kerupuk-kerupuk ini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal (Desa Tambuna, Desa Pasitallu, Kayuadi, Jampea, dan kota Benteng – Selayar), tetapi juga mengirim pesanan hingga kota Makassar dan NTT. Dari usaha kelompok ini pula, ibu H. Khalifah mampu membantu membiayai kuliah anaknya hingga ke universitas di kota Makassar.

Ibu H.Khalifa Ketua Kelompok KUP Melati Desa Tambuna

Kendala yang saat ini dihadapi adalah bahan baku ikan yang tidak selalu tersedia dalam jumlah banyak dan mudah busuk. Oleh karena itu, kelompok membutuhkan freezer untuk menyimpan bahan baku ikan yang mudah rusak/busuk. Selain itu kelompok juga berencana untuk melakukan pengembangan pengemasan serta perluasan pemasaran. Untuk merealisasikan rencana tersebut, kelompok dalam waktu dekat akan mengajukan bantuan permodalan untuk pengembangan usahanya. Diharapkan dengan adanya tambahan permodalan, kendala ketersediaan bahan ikan segar dapat diatasi dan keuntungan dari hasil usaha dapat meningkat sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya anggota kelompok.

Sumber : Asep Pranajaya – Penyuluh Kehutanan

Related Posts