Kepulauan Selayar merupakan salah satu wilayah yang memiliki armada penangkapan ikan skala kecil /artisanal dengan jumlah yang cukup besar.
Namun terdapat interaksi bycatch penyu yang tinggi pada aktifitas penangkapan ikan menggunakan jaring insang. Jumah penyu yang sangat banyak di perairan Selayar, membuat nelayan lokal beragapan bahwa penyu merupakan hama. Hal ini disebabkan karena tertangkapnya penyu pada jaring dapat merusak jaring nelayan, (WWF-ID, 2015).
Terlebih Kepulauan Selayar merupakan 1 dari 12 lokasi prioritas peneluran penyu di Indonesia dengan potensi perikanan gill net yang cukup tinggi. Tingginya jumlah armada gill net ini berdampak pada jumlah hewan ETP khususnya penyu yang tertangkap secara tidak sengaja.
Didasari oleh data tersebut maka WWF-Indonesia dalam hal ini mitra Balai Taman Nasional Taka Bonerate melaksanakan kegiatan Uji coba lampu LED Hijau untuk mitigasi tangkapan sampingan Penyu di Kepulauan Selayar.
Rabu, 26 Juli 2017 bertempat di Aula Pertemuan, Balai Taman Nasional Taka Bonerate dan dihadiri 23 orang peserta terdiri dari NGO Lokal, BPSPL Makassar, DKP SulSel, DKP Kab. Kepulauan Selayar, Penyuluh Perikanan Kab. Kepulauan Selayar, Balai TN. Taka Bonerate, LC EAFM UNHAS, WWF-ID, Observe UNHAS, Tenaga Pendamping UNHAS, perwakilan Desa yg ditunjuk sebagai lokasi sampel data (Desa Bontokoraang, Desa Parak dan Desa Barugaia).
Dibuka oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Ir. MAKKAWARU) : beliau menyampaikan siap mengadopsi metode ini jika kedepan Ujicoba ini berhasil demi kepentingan nelayan dan kelestarian Penyu. [AsriTo]