Ikan Kembung: Si Murah Meriah Pengganti Salmon yang Ampuh Cegah Stunting

Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama di daerah dengan akses nutrisi terbatas. Tapi tahukah Anda? Solusi murah dan efektif sebenarnya ada di sekitar kita—Ikan Kembung (Rastrelliger spp.), ikan lokal yang sering diabaikan padahal nutrisinya setara, bahkan lebih unggul dibanding salmon impor!

Kenapa Ikan Kembung? Mari kita bandingkan dengan salmon yang sering dianggap sebagai “raja omega-3”:

  1. Protein & Omega-3: Hampir Setara, Harganya Jauh Lebih Murah
  • Salmon (100 g): ~20 g protein, 2,3 g omega-3 (EPA+DHA).
  • Kembung (100 g): ~19 g protein, 2,6 g omega-3 (EPA+DHA)!

Fakta mengejutkan: Ikan kembung justru lebih kaya omega-3 daripada salmon! Padahal harganya cuma Rp 15.000–20.000/7 ekor (harga Selayar bahkan di Taka Bonerate lebih murah lagi bahkan gratis), bandingkan dengan salmon yang bisa Rp 200.000/kg.

  1. Kaya Mikronutrien Penting untuk Cegah Stunting
  • Vitamin D: Kembung mengandung 1.000 IU/100 g, setara dengan salmon. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang anak.
  • Zinc & Zat Besi: Krusial untuk perkembangan otak dan sistem imun.
  • Selenium: Antioksidan kuat yang mendukung fungsi kognitif.
  • 3. Keberlanjutan & Aksesibilitas
    Salmon impor harus melalui rantai pasok panjang, sementara ikan kembung melimpah di perairan Indonesia, termasuk di Taka Bonerate, Sulawesi Selatan. Di Taka Bonerate—surga biodiversitas laut—kembung ditangkap secara tradisional, ramah lingkungan, dan menjadi sumber pangan lokal yang terjangkau.

Mengapa Tak Banyak Dimanfaatkan?

  • Masalah Persepsi: Masyarakat sering menganggap ikan mahal = lebih bergizi.
  • Kurang Edukasi: Banyak yang tidak tahu bahwa kembung punya nilai gizi tinggi.
  • Pengolahan Minim Variasi: Biasanya hanya digoreng atau dibakar, padahal bisa dijadikan mpasi, bakso ikan, atau kaldu.

Aksi Nyata: Dari Taka Bonerate ke Seluruh Indonesia
Di Taka Bonerate, nelayan tradisional sudah lama memanfaatkan kembung sebagai sumber gizi keluarga. Kita bisa mencontoh ini dengan:


Edukasi gizi ke masyarakat tentang pentingnya ikan lokal.
Kreasi resep agar anak-anak tertarik (contoh: nugget kembung, pasta ikan).
Dukungan pemerintah untuk program pemberdayaan nelayan dan distribusi ikan kembung ke daerah rawan stunting.

Kesimpulan
Tak perlu mahal untuk lawan stunting. Ikan kembung adalah superfood lokal yang terlupakan. Dengan kandungan gizi setara salmon, harga terjangkau, dan keberlanjutan ekologis, ia layak jadi pahlawan gizi Indonesia.

“Masalah stunting bukan hanya tentang kurang makan, tapi kurangnya akses pada makanan bergizi. Ikan kembung bukti bahwa solusi terbaik sering datang dari sumber yang paling dekat dengan kita.”

Yuk, sebarkan info ini! ????

Penulis : Asri – PEH Ahli Muda

LawanStunting #IkanKembungSuperfood #GiziSeimbang

Related Posts