Pulau Tinabo – Salah satu agenda yang menarik dan menjadi perhatian dalam kegiatan Taka Bonerate Dive Camp Kemah Konservasi 2022 di Pulau Tinabo adalah Pemilihan Duta Karang. Kegiatan ini diikuti oleh utusan pelajar tingkat SMP yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate (TN Taka Bonerate). Setiap Desa mengutus 2 perwakilan terdiri dari putra dan putri sehingga total peserta ada 10 orang. Adapun kegiatan ini berlangsung dari 21-24 Juni 2022. Selain menyampaikan visi-misi sebagai duta karang, karya tulis/karangan, wawasan/pengetahuan, etika dan sikaf serta kemampuan komunikasi, peserta juga menampilkan bakat atau keterampilan yang dimiliki pada penilaian seni dan budaya.
Kepala Balai TN Taka Bonerate, Faat Rudhianto mengatakan kegiatan pemilihan Duta Karang Taka Bonerate ini merupakan bagian dari kegiatan promosi terkait pengelolaan Taman Nasional. Juara terpilih akan diajak untuk mengikuti event promosi yang akan diselenggarakan oleh beberapa penyelenggara.
“Mereka menjadi duta, menjadi utusan dari Balai Taman Nasional Taka Bonerate. Duta Karang memberikan informasi terkait pengelolaan Taman Nasional Taka Bonerate. Khususnya dari aspek kemanfaatan kepariwisataanya,” kata Faat Rudhianto.
Pertanyaan yang diberikan kepada peserta termasuk menggali pemahaman mereka tentang perlindungan karang dan juga aksi nyata yang telah dan akan dilakukan.
“Penting untuk mempelajari kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, karena berada di sekitar pulau kami. Maka dari itu kita harus menjaga dan mempelajari isi yang ada di dalamnya untuk masyarakat,” sebut Muhammad Fauzan, Juara 2 Duta Karang Putra. Pelajar dari UPT SMPN Satap Latondu No 48 Kepulauan Selayar ini, juga menjawab terkait pengelolaan taman nasional berdasarkan zonasi. Ia juga menjawab dengan baik, yakni terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan, zona perlindungan bahari, zona khusus, zona tradisional, zona religi-budaya dan sejarah, zona rehabilitasi.
Adapun, juri yang terdiri dari Miss Scuba Indonesia, Masyitah Arwin; Presenter iNews, Mudrikan Hidayat Nacong dan WCS Indonesia, Sudarman.
“Mereka memiliki pengetahuan tentang ini dan saya sangat bangga karena anak-anak zaman sekarang banyak yang tahu tentang masalah ini. Jadi anak-anak ini keren sih, dan saya beruntung bisa mengenal mereka,” ucap Masyitah Arwin.
Dewan juri akhirnya memutuskan, Juara 1 Duta Karang Putra atas nama Irfan dari SMP Negeri 20 Rajuni dan Duta Karang Putri Nur Faizah dari SMP Negeri 20 Rajuni. Dengan kata lain wakil dari Pulau Rajuni berhasil mengawinkan gelar.
“Ini saya sangat terharu dan bangga. Mengucapkan terima kasi kepada teman-teman, guru dan kedua orang tua saya,” kata Nur Faizah.
Sedangkan, Irfan mengaku sempat ingin mengundurkan diri karena takut melakukan kesalahan dalam proses seleksi.
“Saya sempat hampir mundur karena takut salah. Saya kemudian tetap maju karena dorongan dan dukungan dari guru dan orang tua,” sebutnya.