
Oleh : Asri – PEH Ahli Muda
Kita sering mendengar istilah “nelayan” sebagai pahlawan pangan yang mengais rezeki dari laut. Tapi hari ini, kita tidak akan bicara tentang nelayan. Kita akan bicara tentang penjahat laut—para pembom dan pembius ikan. Mereka bukan nelayan. Mereka adalah perusak ekosistem, pencuri masa depan anak cucu kita.
1. Bom Ikan: Ledakan Cepat, Kerusakan Abadi
Bayangkan Anda melempar granat ke tengah kota. Bangunan hancur, orang tewas, infrastruktur luluh lantak. Itulah yang terjadi ketika seorang pembom ikan meledakkan dinamit di terumbu karang.
Pembom ikan bukan mencari nafkah. Mereka merampok laut dengan cara paling egois.
2. Pembius Ikan: Racun yang Menipu
Kalau bom itu brutal, racun ikan (sianida/potasium) itu licik. Mereka menyebarkan zat kimia yang:
Ikan yang kena racun sering tetap hidup saat dijual, tapi sudah tercemar. Konsumen? Bisa terkena dampak kesehatan serius.
3. Mereka Bukan Nelayan, Tapi Kriminal
Nelayan sejati:
Pembom/pembius ikan:
Ini bukan soal “mencari makan.” Ini kerakusan yang dibungkus alasan ekonomi.
4. Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Laut bukan warisan nenek moyang. Ia adalah titipan anak cucu kita. Jika hari ini kita diam melihat bom dan racun menghancurkan ekosistem, besok mungkin tidak ada lagi ikan untuk dinikmati.
Jangan bilang “cari makan” kalau caranya dengan membunuh masa depan.