
Benteng-Kepulauan Selayar, 4 Juni 2018. Hari ini (04/06) sangat padat Kegiatan diruangan Pertemuan Balai TN.Taka Bonerate. Setelah tim Biorock Indonesia dan UNDP melakukan pemaparan, selanjutnya mitra kami WWF Indonesia juga mempresentasikan hasil kajian atau penelitian update program upaya mitigasi bycath biota laut terancam punah dan dilindungi. Sekedar informasi bahwa kajian ini dilaksanakan selama 1 tahun 3 bulan yang berlokasi di Daratan Selayar dan dalam Kawasan TN. Taka Bonerate yang bekerja sama dengan Fak.Ilmu Kelautan Perikanan Unhas.
Dihadiri oleh seluruh struktural dan fungsional Balai TN.TBR, WWF Indonesia, Fak. IKP Unhas, Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, WCS, LSM lokal, Dinas Kelautan Perikanan Kab. Kep.Selayar, dan beberapa perwakilan nelayan pulau.
Ada tiga update program yang disosialisasikan hari ini, yaitu :
Tiga program itu adalah :
✓ Update program uji coba LED hijau di alat penangkapan ikan jaring insang di selayar oleh Dr. Alfa FP. Nelwan M.Si. (Learning center EAFM UNHAS)
✓ Hasil survei baseline biota biota laut terancam punah dan dilindungi di kawasan TNTTBR oleh Dwi ariyoga Gautama (Bycatcth and shark concervation coordinator. WWF-indonesia)
✓ Update program pendampingan penanganan hasil tangkapan sampingan penyu di selayar oleh Darwan Saputra (Faslok Bycatch WWF-Indonesia)
Dari penelitian tersebut disimpulan hasil : penggunaan LED Hijau dapat meningkatkan jumlah, volume, dan jenis ikan tangkapan secara signifikan, dan tidak ditemukan bycatch (penyu) pada jaring nelayan.
Kedepannya diharapkan dengan teknologi LED Hijau ini, nelayan tidak lagi menangkap bycatch, khususnya penyu.
—–
**
Penulis/ Foto : Asri